Aji Palu Dorong Perdamaian Melalui Dialog

id aji, riski, maruto

Aji Palu Dorong Perdamaian Melalui Dialog

Ketua AJI Kota Palu Riski Maruto (Facebook.com)

Model jurnalisme damai itu sangat diperlukan sebagai solusi sebuah konflik. Untuk itu jurnalis atau media harus tetap dalam posisi netral
Palu,  (antarasulteng.com) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu mendorong perdamaian di daerah setempat dengan melibatkan berbagai pihak dan peran media massa melalui diskusi publik mengingat konflik antarwarga berlainan kelurahan di Kota Palu masih kerap terjadi.

Ketua AJI Kota Palu Riski Maruto di Palu, Jumat, mengatakan beberapa konflik yang terjadi di Palu hingga kini belum digelar, padahal berbagai kegiatan mendorong perdamaian sudah dilakukan.

Tetapi kata Riski, kekerasan yang mengakibatkan hilangnya nyawa bahkan pembakaran rumah penduduk masih terus terjadi.

"Model jurnalisme damai itu sangat diperlukan sebagai solusi sebuah konflik. Untuk itu jurnalis atau media harus tetap dalam posisi netral," kata Ketua AJI Kota Palu Riski Maruto di Palu, Jumat.

Dia mengatakan konflik antarwarga terkesan dibiarkan. Ketika situasi aman, semua pihak seakan melupakan bahwa daerah ini rawan dengan konflik.

Berbagai pihak kemudian tersadar lagi ketika bentrok antarwarga di kelurahan bertetangga sadar jika konflik kembali meletus.

Menurut Riski respons pejabat di daerah bereaksi ketika ada lagi yang bentrok.

Riski mengatakan salah satu yang hilang dari munculnya sejumlah kejadian karena hilangnya rasa saling percaya antarwarga, dengan aparat kepolisian bahkan dengan wartawan.

Karena itulah kata Riski, AJI hadir guna memberikan solusi melalui dialog untuk merajut perdamaian dalam bingkai kearifan lokal yakni `Nosarara Nosabatutu`.

Kegiatan yang akan dilaksanakan Sabtu (23/8) malam itu antara lain bertujuan mengevaluasi model pemberitaan jurnalis tentang konflik di Sulawesi Tengah.

Selain itu memberikan pengayaan tentang jurnalisme damai kepada seua pihak yang terlibat dalam diskusi.

Tidak kalah pentingnya diskusi itu mendorong publik dalam memberikan masukan, saran, pendapat dan kritik mengenai pemberitaan konflik.

Dialog ini menghadirkan sejumlah pembicara seperti Sosiolog Tahmidi Lasahido dalam tinjauan sosio kultural masyarakat Kaili. (skd)