Pemda terdampak gempa Sulbar diminta cepat data rumah rusak

id Sulbar,Sandi,Sulteng,Mamuju,Majene

Pemda terdampak gempa Sulbar  diminta cepat data rumah rusak

Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban gempa bumi di Rumah Sakit Mitra Manakarra di Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (18/1/2021). Memasuki hari keempat pascagempa bumi, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban di sejumlah lokasi, sementara BNPB menyatakan berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 19.00 WITA jumlah korban gempa bumi yang meninggal berjumlah 81 orang. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.

Mamuju (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta pemerintah daerah terdampak gempa di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mempercepat pendataan rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang pada Jumat (15/1)



"Perlu percepatan pendataan rumah rusak ringan, sedang dan berat. Bantuan tidak berupa uang tapi bahan-bahan bangunan," katanya dalam rapat koordinasi penanganan pascabencana Sulbar dengan berbagai pihak di Sekretariat Bersama Desk Relawan di Kabupaten Mamuju, Kamis.



Ia menyatakan jika pemda cepat mendata rumah-rumah warga yang rusak maka bantuan dana stimulan cepat dapat disalurkan oleh pemerintah pusat melalui BNPB.



Doni menerangkan pemda perlu bergerak cepat agar warga yang masih mengungsi dan tidak dapat kembali ke rumahnya karena rusak bisa segera meninggalkan tempat-tempat pengungsian.



"Kalau pemerintah kabupaten (pemkab) sudah mendata rumah-rumah yang rusak langsung serahkan datanya ke Pemerintah Provinsi Sulbar agar diusulkan sebagai calon penerima bantuan dana stimulan ke BNPB," ujarnya.



Adapun gedung-gedung milik pemerintah daerah maupun instansi vertikal di Kabupaten Mamuju dan Majene, lanjutnya, sudah didata.



Desaran dana stimulan tersebut masing-masing Rp50 juta untuk Rumah Rusak Berat (RB), Rp25 juta untuk Rumah Rusak Sedang (RS) dan Rp10 juta untuk Rumah Rusak Ringan (RR).