Gubernur Sulteng: Insiden Tolikara Bahan Introspeksi

id longki

Gubernur Sulteng: Insiden Tolikara Bahan Introspeksi

Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, MSi saat berceramah di Masjid Tolitoli pada Safari Ramadhan 2015. (antarasulteng.com/Humas Pemprov)

Jangan terpancing untuk melakukan tindakan anarkis..."
Palu (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H. Longki Djanggola berharap insiden pembakaran masjid di Tolikara, Papua, pada 17 Juli 2015, dijadikan bahan introspeksi agar tidak sampai terjadi di Sulawesi Tengah.

"Peristiwa ini memang disesalkan, karena itu jadikan peristiwa ini sebagai bahan introspeksi untuk terus meningkatkan kerukunan hidup antarummat beragama yang sudah baik di daerah ini," katanya usai halalbihalal dengan jajaran PNS di lingkungan Pemprov Sulteng di Kota Palu, Rabu.

Ia berharap peristiwa seperti di Tolikara tidak sampai terjadi di Sulawesi Tengah. Karena itu, kepada para pimpinan umat, gubernur berharap dapat menyerukan kepada umatnya agar tetap tenang dan tidak terpancing untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis.

Menurut Longki, ia sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam rangka mengantisipasi hal serupa terjadi di Sulawesi Tengah.

Hari ini (Rabu, 22/7), Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) mengumpulkan para pemimpin dan tokoh agama untuk bermusyawarah di Kanwil Kementerian Agama Sulteng untuk membicarakan berbagai hal terkait upaya memelihara kerukunan antarummat beragama.

Halalbihalal PNS Pemprov Sulteng itu diawali dengan upacara 17-an di halaman kantor gubernur yang dihadiri ribuan PNS mulai dari pejabat eselon I hingga yang terendah.

Gubernur Longki Djanggola dalam sambutannya meminta semua PNS yang terkait dengan penyelenggaraan Sail Tomini 2015 untuk bekerja lebih keras mempersiapkan acara tersebut, karena waktu yang tersisa tinggal 57 hari.

"Sail Tomini harus sukses karena ivent bahari ini kepercayaan pemerintah yang berskala internasional dan berdampak luas bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Gubernur juga mengingatkan jajaran PNS untuk menjaga netralitas selama proses pilkada serentak berlangsung.

"PNS jangan terlibat dalam politik praktis terkait pilkada, bahkan memperbincangkannya pun tidak usah kalau tidak penting sekali," ucapnya.

Terkait dukung-mendukung calon tertentu dalam pilkada, Longki mengakui bahwa secara personal, setiap PNS wajar saja untuk mendukung calon tertentu, namun hal itu tidak perlu diekspresikan dengan aksi-aksi politis secara terbuka.

"Cukup nyatakan dukungan itu lewat pencoblosan di bilik suara nanti," kata Longki yang akan maju sebagai calon dalam Pilkada Gubernur Sulteng 9 Desember 2015 bersama pasangannya saat ini (incumbent) H. Soedarto.
(R007/C004)