BI catat geliat ekonomi Sulteng meningkat di tengah COVID-19

id Sulteng,Sandi,Palu,BI,BI Sulteng

BI catat geliat ekonomi Sulteng meningkat di tengah COVID-19

Warga berkerumun saat berbelanja pakaian jelang Idul Fitri tahun 2021 di Pasar Tradisional Tawaeli di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (11/5/2021). Bank Indonesia menyebut geliat ekonomi Sulteng kembali meningkatkan yang tercermin dari meningkatkan transaksi keuangan masyarakat baik secara tunai maupun non tunai . ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/wsj.

Peningkatan transaksi keuangan yang terjadi pada masyarakat menunjukan kembali meningkatnya geliat ekonomi yang menjadi salah satu indikator peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah
Palu (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Abduk Majid Ikram menyatakan geliat ekonomi Sulteng kembali meningkat setelah lesu bahkan sampai turun akibat terdampak pandemi COVID-19.

Hal itu, tambahnya, terlihat dari meningkatnya transaksi keuangan masyarakat, baik secara tunai maupun non tunai selama Bulan Suci Ramadan hingga Idul Fitri atau selama periode bulan April hingga Mei.

"Peningkatan transaksi keuangan yang terjadi pada masyarakat menunjukan kembali meningkatnya geliat ekonomi yang menjadi salah satu indikator peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah,"katanya di Kota Palu, Sabtu.

Ia mengatakan peningkatan transaksi keuangan secara tunai tercermin dari tingginya kebutuhan uang kartal rupiah di perbankan selama Idul Fitri tahun 2021 yamg mencapai Rp1,15 triliun, naik sebesar 19,73 persen dibandingkan saat Idul Fitri tahun 2020 yaitu Rp960,46 miliar.

"Peningkatan kebutuhan rupiah di perbankan mencerminkan peningkatan kebutuhan rupiah masyarakat untuk melakukan transaksi. Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan transaksi juga terjadi dari sisi pembayaran non tunai yang mengalami peningkatan pada transaksi ritel selama April 2021,"ujarnya.

Majid menyebut peningkatan pembayaran non tunai tersebut terlihat dari peningkatan nominal transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada April 2021 atau saat bulan suci Ramadan sebesar 13,9 persen (yoy) apabila dibandingkan dengan bulan April 2020.

"Peningkatan transaksi non tunai juga didorong dari peningkatan jumlah mechant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Sulteng. Per tanggal 7 Mei 2021 jumlah mechant QRIS di Sulteng mencapai 32.935, meningkat 10,41 persen secara bulan ke bulan atau month to month (MtM) atau sebanyak 3.104 merchant dibandingkan dengan awal April 2021,"ucapnya.

Secara klasifikasi jenis usaha, Majid menyebut total usaha mikro yang sudah menggunakan QRIS mencapai 16.064 merchant atau 48,8 persen dari total keseluruhan.

Secara spasial, perkembangan merchant yang menggunakan QRIS masih didominasi di Kota Palu sekitar 55,62 persen dari total keseluruhan di Sulteng.