Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan mengharapkan para bidan di daerah tersebut meningkatkan perannya dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak, termasuk mencegah stunting (kasus kekerdilan).
"Peningkatan kapasitas bidan dan kader kesehatan semoga dapat mendorong peningkatan bidan dalam meningkatkan derajat kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak," ucap Bupati Sigi Mohamad Irwan di Sigi, Kamis.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi bahwa sasaran pokok pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, menetapkan target penurunan stunting nasional pada tahun 2024 berada pada angka 14 persen.
Sementara angka stunting di Kabupaten Sigi pada tahun 2019 untuk anak usia 0-23 bulan sebesar 20,2 persen, dan pada tahun 2020 terjadi penurunan menjadi 16,6 persen.
"Data ini menunjukkan adanya keberhasilan delapan aksi konvergensi yang telah dilakukan dari tahun 2020 dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Sigi," sebut BUpati.
Karena itu, Bupati berharap bidan dapat membantu upaya pencegahan stunting dan meningkatkan status kesehatan gizi masyarakat, yang dibarengi dengan adanya pemerataan pelayanan kesehatan khususnya di daerah terpencil.
Pemerintah Kabupaten Sigi telah menetapkan 25 desa sebagai lokasi fokus intervensi pencegahan kasus stunting (kekerdilan) yang salah satu tujuannya untuk menjamin tumbuh kembang anak secara sehat.
25 lokasi fokus yang terdiri dari sembilan kecamatan di kabupaten tersebut, meliputi Palolo terdiri dari Desa Makmur, Karunia, Rahmat, Petimbe.
Kecamatan Nokilalaki meliputi Desa Kamarora B, Bulili, Kamarora A. Kecamatan Marawola Barat meliputi Desa Panesibaja, Matantimali. Kecamatan Kulawi Desa Towulu, Rantewulu.
Kecamatan Gumbasa Desa Simoro, Tuwa, Pandere, Kecamatan Dolo Selatan meliputi Desa Sambi, Bangga. Kecamatan Dolo Barat meliputi Desa Mantikole, Luku, Pewunu, Balaroa Pewunu, Pesaku, Kaleke. Kecamatan Dolo Desa Soulowe, Potoya dan Kecamatan Sigi Biromaru meliputi Desa Maranata.
"Desa-desa yang ditetapakn sebagai lokasi fokus ini harus menjadi perhatian kita bersama," ucap Mohamad Irwan Lapatta.
Pemerintah menyebut stunting merupakan kondisi gagal tumbuh, dimana tinggi badan anak tidak berbanding lurus dengan usianya.
Kasus kekerdilan di Sigi, diakui oleh pemerintah setempat menjadi satu tantangan yang harus dihadapi secara serius dan butuh komitmen semua pihak dalam intervensi penurunan kasusnya.
"Pencegahan stunting kini menjadi salah satu fokus pemerintah karena berpengaruh terhadap kualitas SDM dalam daya saing bangsa," ujarnya.
Berita Terkait
DPRD Sulteng da Pemda Sigi tindaklanjuti penurunan stunting
Rabu, 8 Mei 2024 14:24 Wib
KPU Kabupaten Sigi ajak masyarakat berikan masukan pada perekrutan badan ad hoc
Selasa, 7 Mei 2024 22:14 Wib
KPU Sigi tetapkan syarat dukungan bakal calon bupati perseorangan
Selasa, 7 Mei 2024 15:53 Wib
Pemkab Sigi data jembatan dan jalan rusak akibat banjir dan longsor
Selasa, 7 Mei 2024 9:55 Wib
Pemkab-Sigi sesuaikan harga beras SPHP menjadi Rp12.500 per kilogram
Senin, 6 Mei 2024 20:27 Wib
Bawaslu Sulteng: pengelolaan keuangan harus tertib administrasi
Senin, 6 Mei 2024 16:26 Wib
Bawaslu Sigi tetapkan 37 peserta existing sebagai Panwascam Pilkada
Senin, 6 Mei 2024 16:06 Wib
BPJN-Sulteng segera lanjutkan pengerjaan jembatan mangkrak di Tongoa
Minggu, 5 Mei 2024 14:29 Wib