Gorontalo, (antarasulteng.com) - Wali Kota Gorontalo Marten Taha mengatakan daerah tersebut menjadi salah satu nominator peraih penghargaan Adipura tahun 2015.
" Kami sudah presentasikan dan telah dilakukan penilaian beberapa waktu lalu. Alhamdulillah pemerintah pusat memberi apresiasi dengan menjadikan Kota Gorontalo sebagai nominator," ujarnya di Gorontalo.
Ia berharap masyarakat Gorontalo mendukung upaya meraih gelar Adipura itu dengan menanamkan kesadaran menjaga lingkungan di sekitarnya.
" Targetnya sebenarnya bukan penghargaan ini, tapi bagaimana pemerintah dan masyarakat berkolaborasi menciptakan kota yang hijau dan bersih," imbuhnya.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan di sejumlah wilayah warga masih membakar dan membuang sampah sembarangan.
Seorang warga di Kelurahan Pohe, Kecamatan Kota Selatan tampak membakar sampah rumah tangga di pekarangan rumah pada Kamis sore.
Kepala Bidang Lingkungan Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo, Ruqaiyah Biki mengatakan salah satu indikator penilaian Adipura adalah tata kelola sampah di kota.
" Dalam penilaian Adipura, walaupun kotanya bersih tapi ditemukan sisa-sisa pembakaran sampah, maka nilainya misalnya 100 akan dikalikan dengan nol. Jadi tidak ada toleransi dalam pembakaran sampah," katanya.
Menurutnya, pada tahun 2014 Provinsi Gorontalo termasuk salah satu daerah yang paling banyak membakar sampah, yakni sekitar 70 persen dari total sampah yang tidak masuk dalam Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
" Soal bakar sampah ini harus diinformasikan lagi kepada masyarakat. Selama ini kan mereka belum tahu kalau membakar itu bisa mencemari lingkungan. Ke depan harus banyak plank dilarang membakar sampah," jelasnya.
