Wali Kota Palu lepas prajurit TNI Raksatama bertugas di perbatasan PNG

id TNI, walikotapalu Hadianto Rasyid, prajurit, Raksatama, 711, Sulteng, Pemkotpalu

Wali Kota Palu  lepas prajurit TNI Raksatama bertugas di perbatasan PNG

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid (kanan) menjadi inspektur upacara pelepasan pemberangkatan prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Yonif 711/Raksatama di wilayah perbatasan Republik Indonesia dengan Papua Nugini (PNG), di Palu, Selasa (9/11/2021). ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) - Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid melepas pemberangkatan prajurit TNI Yonif 711/Raksatama dalam rangka menjalankan tugas negara menjaga perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (PNG).
 
"Ini adalah salah satu kehormatan besar diberikan kepada saya untuk melepas saudara-saudara mengemban tugas negara di wilayah perbatasan RI-PNG," kata Hadianto saat menjadi Inspektur Upacara pelepasan prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Yonif 711/Raksatama, di Palu, Selasa.
 
Hadianto mengemukakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati, oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Tanah Air memberikan kontribusi, pengorbanan dan kerja-kerja besar terhadap negara ini.
 
Oleh karena itu, kata dia, prajurit TNI sebagai perangkat pertahanan negara memiliki tugas penting dalam menjaga kedaulatan bangsa dari pihak-pihak yang mengancam dan merampas kedaulatan tersebut.
 
"Saya menitipkan pesan kepada saudara-saudara sekalian, mari jaga semangat dan kode etik, mari jaga dengan baik harapan rakyat, terkhusus rakyat di Kota Palu agar para prajurit Yonif 711/Raksatama mampu mewujudkan pengabdian kepada negeri ini di medan tugas," ujar Hadianto.
 
Seorang prajurit TNI Yonif 711/Raksatama Palu yang tergabung dalam Satuan tugas mencium bendera lambang kebesaran sebelum diberangkatkan ke Medan operasi menjaga perbatasan RI-Papua Nugini pada upacara pelepasan prajurit yang berlangsung di Palu, Selasa (9/11/2021). ANTARA/Humas Pemkot Palu
Pada kesempatan itu, Wali Kota Palu juga mengharapkan prajurit agar selalu menjaga diri sebaik-baiknya di medan operasi, supaya setelah masa tugas berakhir bisa pulang dan kembali ke daerah ini untuk berkumpul dengan keluarga dalam keadaan sehat dan tidak kurang satu apapun.
 
Ia juga menilai prajurit yang dikirim mengemban tugas negara merupakan ksatria bangsa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, yang tidak hanya melakukan tugas pengamanan, tetapi juga terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di daerah operasi dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab.
 
"Sebab, tidak menutup kemungkinan rakyat di wilayah perbatasan memiliki keterbatasan dalam mengakses kebutuhan sehari-hari mereka," ujarnya.
 
Oleh karena itu, kata Hadianto, prajurit perlu melibatkan diri dalam kegiatan sosial membantu pemerintah, yang tidak lain tujuannya adalah mengayomi dan melindungi kedaulatan NKRI.