Pergizi ajak orang tua di Sulteng biasakan anak-anak makan di rumah

id Sulteng,Sandi,Palu,Ppkm,Pergizi

Pergizi ajak orang tua di Sulteng  biasakan anak-anak makan di rumah

Pedagang makanan tradisional melayani pembeli di Pasar Kuliner Ramadhan, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (6/4/2022). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.

Palu (ANTARA) - Perhimpunan Pakar Gizi (Pergizi) Pangan Indonesia mengajak orang tua di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) agar membiasakan anak-anaknya mengonsumsi makanan yang dibuat di rumah karena terjamin keamanan, kesehatan, dan kandungan gizi.

"Jangan biasakan anak-anak jajan makanan di luar rumah. Kadangkala orang tua tidak mau repot membuatkan makanan di rumah lantas memberikan saja anaknya uang supaya jajan makanan di luar rumah. Terserah anaknya mau jajan makanan apa di luar yang penting makan," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pergizi Pangan Provinsi Sulteng Nurdin Rahman di Kota Palu, Kamis (14/4).

Ia menjelaskan makanan yang dibuat di rumah terjamin keamanan, kesehatan, dan kandungan gizinya dibandingkan jika membeli makanan di luar rumah yang tidak menutup kemungkinan dibuat dengan cara yang tidak higienis dan dicampur dengan bahan-bahan yang mengandung bahan berbahaya bagi tubuh.

Padahal, menurutnya, jika dibiarkan terus-menerus seperti itu, akan membahayakan kesehatan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Ia mengatakan masa anak-anak adalah masa di mana mereka harus memperoleh makanan yang sehat dan aman yang mengandung gizi seimbang.

Jika dibuat di rumah, lanjutnya, makanan terjamin keamanan dan kesehatan, serta kandungan gizinya.

"Makanan yang dibuat di rumah lebih terjamin keamanan dan gizi yang terkandung di dalamnya daripada makanan yang dibeli di luar. Makanan yang mengandung gizi seimbang artinya memiliki kandungan vitamin, protein dan serat yang cukup seperti yang terkandung dalam tempe, tahu, telur, daging dan sayur-mayur. Semua itu mudah didapat di Sulteng," ucapnya.

Ia mengakui anak-anak sudah terbiasa jajan makanan di luar rumah, terlebih jika mereka mengonsumsi makanan siap saji atau "junk food" akan susah membiasakan mengonsumsi makanan yang sehat dan mengandung gizi seimbang.

"Kalau lidahnya anak-anak sudah terbiasa makan makanan 'junk food' , akan susah dibiasakan makan makanan rumahan yang sehat seperti makanan yang mengandung sayur. Tapi pasti bisa tinggal dibiasakan," ucapnya.