Pergizi Sulteng: Pangan yang mengandung mikroba tidak boleh dijual

id Sulteng,Sandi,Pergizi,Kinder

Pergizi Sulteng:  Pangan yang mengandung mikroba tidak boleh dijual

Pedagang menata makanan tradisional yang dijualnya di Pasar Kuliner Ramadhan di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (6/4/2022). Pemerintah setempat kembali membuka pasar yang hanya ada selama Ramadhan itu setelah dua Ramadhan sebelumnya ditiadakan akibat pandemi COVID-19. ANTARA/Basri Marzuki

Palu (ANTARA) - Ketua DPD Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Nurdin Rahman menegaskan pangan yang mengandung mikroba tidak boleh dijual kepada masyarakat sebab sangat merugikan dari sisi kesehatan.

"Pangan apapun termasuk jajanan tidak boleh mengandung mikroba. Jika pangan mengandung mikroba akan menyebabkan orang yang mengonsumsinya terserang diare," katanya di Kota Palu, Jumat, menyusul kebijakan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang menghentikan sementara peredaran dan penjualan produk Kinder di Indonesia termasuk di Provinsi Sulteng sampai batas waktu yang belum ditentukan, menyusul potensi cemaran bakteri Salmonella yang terkandung dalam produk pangan coklat olahan itu.

Maka dari itu ia menyarankan masyarakat termasuk orang tua yang memiliki anak agar sebaiknya memberikan pangan yang dibuat dan diolah di rumah sebab terjamin kebersihan dan kesehatannya.

"Kalau makan pangan olahan yang manis-manis seperti permen, apalagi jika dibeli di luar rumah itu mengandung banyak gula sehingga tinggi kalori tapi sedikit gizinya. Apalagi kalau sudah makan pangan yang manis bikin nafsu makan menurun,"  katanya.

Yang tidak kalah penting,  ia mengajak masyarakat agar lebih memilih mengonsumsi pangan yang sehat dan mengandung gizi seimbang yang dapat dibuat sendiri di rumah.

Pangan yang sehat dan aman, kata dia, adalah pangan yang bebas dari kandungan bahan-bahan kimia, bebas dari cemaran mikroba dan tidak mengandung pengawet.

"Pangan yang dibuat di rumah lebih terjamin keamanan dan gizi yang terkandung di dalamnya ketimbang makanan yang dibeli di luar. Makanan yang mengandung gizi seimbang artinya memiliki kandungan vitamin, protein dan serat yang cukup seperti yang terkandung dalam tempe, tahu, telur, daging dan sayur mayur. Semua itu mudah didapat di Sulteng," demikian Nurdin Rahman.