Pemprov Sulteng Kekurangan Petugas Inseminasi Buatan

id inseminasi

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah masih kekurangan petugas inseminasi buatan, kata Kepala Bidang Peternakan Sulteng Sitti Wahdaniah.

Menurut dia, di Palu, Selasa, saat ini, Sulteng baru memiliki petugas inseminasi buatan (IB) sebanyak 83 orang.

Padahal, dalam rangka meningkatkan populasi ternak sapi dan kerbau, Sulteng membutuhkan paling sedikit 300 orang petugas IB.

Namun demikian, pihaknya terus berupaya secara maksimal meski secara personel masih kekurangan banyak petugas IB, tetapi sudah menjadi komitmen dinas peternakan di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng untuk bekerja keras dalam rangka meningkatkan populasi ternak sapi.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola, kata Sitti, telah mencanangkan program pencapaian sejuta ekor sapi selama lima tahun ke depan (2016-2021).

Pada 2017, lanjutnya, Pemprov Sulteng melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan menargetkan jumlah akseptor dan kebuntingan ternak sapi di daerah ini sebanyak 56.226 ekor.

Berikutntya adalah jumlah kebuntingan ternak sapi sebanyak 30.924 ekor dan 21.847 angka kelahiran anak sapi.

Program Upsus Siwab di Provinsi Sulteng dilakukan hanya di 12 daerah yakni Banggai, Donggala, Sigi, Parigi MOutong, Tojo Unauna, Banggai Kepualaun,Poso,Buol, Morowali Utara,Tolitoli, Palu, dan Morowali.

"Hanya Banggai Laut yang tidak termasuk dalam program upsus siwab," kata dia.

Program upsus siwab meliputi kegiatan inseminasi buatan (IB) dan kawin alam.

Sementara pemerintah pusat pada 2017 menargetkan pencapaian tiga juta ekor dari empat juta akseptor sapi/kerbau di Tanah Air. (skd)