Sigi, Sulteng (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dipastikan membuka akes jalan menuju lokasi yang akan dijadikan kawasan pembangunan permukiman hunian tetap (huntap) korban gempa dan likuefaksi di daerah itu.
Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapata yang dihubungi Senin membenarkan rencana pembukaan akes trasportasi ke lokasi baru permukiman warga korban bencana alam yang terletak di Desa Pombewe, Kecamatan Sigibiromaru, Kabupaten Sigi.
Pembukaan jalan menuju lokasi huntap merupakan prioritas untuk kelancaran akses transportasi darat warga yang akan dimukimkan di wilayah tersebut.
Selain jalan, tentu infranstruktur lainnya, termasuk listrik dan sarana air bersih serta kebutuhan lainnya perlu segera dibangun sehingga ketika warga dimukimkan mereka tidak lagi kesulitan infranstruktur dan sarana serta fasilitas pendukung.
Karena itu, Pemkab Sigi memprirotaskan untuk penyediaan berbagai infranstruktur dan sarana penunjangt lainnya ke lokasi huntap.
Pembangunan huntap, kata Bupati Irwan akan dilakukan mulai Maret 2019 ini. "Huntap yang disediakan bagi korban gempa dan likuefaksi di Desa Jono Oge,Kecamatan Sigi akan segera dibangun oleh pemerintah," kata dia.
Khusus warga korban gempa dan likuefaksi di Desa Jono Oge, katanya, semuanya akan bermukim di huntap di Desa Pombewe.
Desa Jono Oge, merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Sigi yang terdampak cukup parah gempabumi berkekuatan 7,4 SR yang terjadi pada 28 September 2018.
Gempa tersebut tidak hanya mengguncang Kabupaten Sigi, tetapi juga daerah lain di Sulteng, termasuk Kota Palu dan Kabupaten Donggala yang diterjang tsunami sehingga menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan rumah penduduk,hotel, obyek wisata serta sejumlah infranstruktur termasuk jaringan listrik dan jalan serta jembatan.
Bencana alam tersebut, lanjut Bupati Irwan, juga telah melenyapkan permukiman warga di satu dusun di Kabupaten Sigi yakni Dusun II Desa Jono Oge.
Dusun II Desa Jonoge termasuk sentra produksi berbagai komoditi hortikultura yang selama ini banyak dipasarkan ke Palu dan juga keluar seperti Gorontalo, Manado dan Kalimantan Timur.
Di dusun itu, kini hanya tersisa lahan kering. Sementara semua bangunan dan juga berbagai harta benda masyarakat serta tanaman pertanian dan peternakan lenyap bagaikan ditelan bumi ketika terjadi gempa dan likuefaksi pada 28/9-2018.
Berita Terkait
Pemkab Sigi data jembatan dan jalan rusak akibat banjir dan longsor
Selasa, 7 Mei 2024 9:55 Wib
BPJN-Sulteng segera lanjutkan pengerjaan jembatan mangkrak di Tongoa
Minggu, 5 Mei 2024 14:29 Wib
BPJN Sulteng ingatkan pengerjaan jalan di Lindu agar segera diselesaikan
Sabtu, 4 Mei 2024 14:26 Wib
Pemkab Sigi perbaiki jalan dan jembatan putus dampak banjir
Senin, 29 April 2024 16:02 Wib
Polres Morut bantu warga melintasi Jalan Trans Sulawesi
Minggu, 28 April 2024 15:32 Wib
WSBP pasok precast untuk proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3B-2
Kamis, 25 April 2024 9:34 Wib
Wapres sempatkan jalan pagi di Lapangan Gasibu Bandung
Rabu, 24 April 2024 9:03 Wib
Pengguna jalan wajib berkendara aman saat melaju di lajur contraflow
Jumat, 12 April 2024 10:25 Wib