Kapolda : Sulteng pasar dan transit narkoba paling strategis

id Kapolda, sebut, sulteng

Kapolda : Sulteng pasar dan transit narkoba paling strategis

Kapolda Sulteng Irjen Pol Syafril Nursal memberi keterangan kepada wartawan usai pelaksanaan pemusnahan babuk 25 kilogram narkoba jenis sabu di Mapolda Sulteng, di Palu, Kamis (16/7/2020).(ANTARA/HO-Humas Polda).

Sebagian yang ada di kita ini diedarkan lagi keluar dari sini, jadi di samping sudah menjadi pasar sendiri, juga menjadi transit karena sesuai dengan letak kita yang strategis yang bisa masuk dari semuanya
Palu (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Irjen Pol Syafril Nursal mengatakan provinsi Sulawesi Tengah merupakan sasaran pasar dan transit narkoba paling strategis karena dapat dijangkau dari berbagai penjuru.

"Kalau kita lihat dari beberapa penangkapan kita terakhir ini, ya pasar ya transitnya juga,” kata Syafril usai pemusnahan barang bukti 25 kilogram narkoba jenis sabu di Mapolda Sulteng, di Palu, Kamis.

Baca juga: Polisi ringkus dua terduga pengedar narkoba di Palu

Kapolda meengatakan Sulteng sebagai pasar narkoba mengingat saat ini menempati posisi ke empat besar nasional sebagai wilayah pengguna narkoba.

Kemudian kata Kapolda, dari penangkapan terakhir narkoba masuk ke Sulawesi Tengah, dari Malaysia lewat Kalimantan Utara, selanjut dari Kaltara masuk ke Sulteng.

“Sebagian yang ada di kita ini diedarkan lagi keluar dari sini, jadi di samping sudah menjadi pasar sendiri, juga menjadi transit karena sesuai dengan letak kita yang strategis yang bisa masuk dari semuanya,” ujarnya.

Baca juga: Polda Sulteng musnahkan barang bukti narkoba 25 kilogram

Kapolda menegaskan, Sulawesi Tengah menjadi daerah pasar dan transit narkoba, karena wilayahnya bisa dijangkau dengan mudah dari semua daerah.

“Kita strategis baik sebagai pasar, pengguna maupaun transit," tegasnya.

Dirinya mengajak semua pihak untuk bekerja sama memerangi perdaran narkoba di wilayah Sulawesi Tengah.

“Baik aparat penegak hukum maupun masyarakat untuk berupaya bersama-sama kita mencegah peredaran narkoba di wilayah kita ini,” katanya.

Baca juga: Polisi ringkus pengedar narkoba di Morowali

Dia mengatakan narkoba sangat merugikan siapa saja yang menjadi korbannya, khususnya merugikan generasi bangsa. 

"Orang yang kena narkoba sulit akan sembuh, otaknya rusak, dia tidak bisa lagi akan berpikir dengan baik," ujarnya.

“Maka kita sangat berkepentingan menjaga, jangan terjadi peredaran narkoba di wilayah kita ini, agar generasi kita dapat tumbuh dengan baik dan membawa negeri kita lebih baik," pintanya.

Kapolda mengatakan, dari pemusnahan 25 kilogram narkoba yang dilakukan pihaknya, setidaknya kepolisian telah menyelamatkan 257.720 orang dari bahaya barang haram itu.