Bupati Tolitoli tunggu bantuan BNPB tangani banjir

id saleh bantilan

Bupati Tolitoli tunggu bantuan BNPB tangani banjir

Bupati Tolitoli Moh. Saleh Bantilan (Antarasulteng.com/Istimewa)

Kami masih menunggu bantuan dari BNPB pusat, sampai saat ini belum turun-turun, sudah satu tahun dijanji-janjikan
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Bupati Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, Mohammad Saleh Bantilan menunggu realisasi bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani banjir yang rutin tejadi setiap tahun.

"Kami juga lakukan penanganan saat ini, namun ada keterbatasan. Kami masih menunggu bantuan dari BNPB pusat, sampai saat ini belum turun-turun, sudah satu tahun dijanji-janjikan," kata Saleh di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sulteng di Palu, Senin.

Menurut bupati, anggaran Pemkab Tolitoli kurang memadai, sehingga hanya bertahap menangani masalah, di antaranya dengan mengeruk saluran air dan sungai-sungai kecil.

Baca juga: Anggota Brimob bersihkan SD yang kebanjiran di Tolitoli

"Sungai Tuweley juga perlu ditangani pihak pemerintah provinsi, karena itu tanggung jawab mereka," kata Bupati Saleh.

Pada Minggu (3/6), hujan deras yang melanda Tolitoli mengakibatkan sebagian besar wilayah kota itu terkepung banjir sejak sekitar pukul 16.00 Wita.

Kapolres Tolitoli AKBP Muh Iqbal Alqudusy yang dihubungi di Tolitoli, Minggu malam, menyebutkan sedikitnya ada 23 titik genangan air dengan ketinggian antara 20 sampai 50 centimeter sehingga cukup mengganggu aktivitas masyarakat di dalam kota.

Bahkan di Jalan Anoa, Kelurahan Tuweleai, katanya, genangan air mencapai setinggi dada orang dewasa.

Ratusan rumah penduduk dan bangunan sekolah serta fasilitas umum tergenang air, namun tidak ada korban jiwa.

Petugas kepolisian dikerahkan untuk membantu membersihkan gedung sekolah dan fasilitas umum yang tergenang air agar bisa segera dimanfaatkan kembali.

Hingga pukul 21.30 WITA, air mulai surut, tetapi masih banyak tempat yang tergenang.

Menurut Iqbal, banjir tersebut dipicu hujan deras sedangkan drainase tidak dapat menampung air yang turun dari gunung sehingga meluap ke permukiman warga.

Bertepatan dengan terjadinya hujan deras, katanya, air laut juga sedang pasang sehingga terjadi tabrakan air pasang dan air yang turun dari gunung yang kemudian menggenangi permukiman.

Masyarakat diharapkan tetap mewaspadai banjir susulan karena hujan tampaknya masih berpotensi turun lagi. 

Baca juga: Kota Tolitoli dikepung banjir, polisi evakuasi warga