Sigi (Antaranews Sulteng) - Para peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Provinsi Bangka Belitung yang digelar dalam rangka BUMN hadir untuk Negeri (BHUN) di Sulawesi Tengah, kini belajar kearifan lokal di Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu.
"Kami ingin sekali bersilaturahmi dengan warga di desa ini dan sekaligus belajar budaya masyarakat setempat terutama adat istiadatnya," kata Heni Pusbintari, penanggung jawab Program SMN untuk Provinsi Sulawesi Tengah dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Desa Mata Uwe, Kecamatan Kulawi, merupakan salah satu lokasi kegiatan SMN serta sebagai lokasi pertama yang dikunjungi para peserta setelah tiba di Bandara Mutiara Sis Aldjufri, Sabtu, sebab wilayah itu dinilai masih sangat kental dengan adat istiadat
Ia mengatakan, di era saat ini sangat jarang ditemukan daerah yang masih kental dengan tradisinya ditengah perkembangan arus globalisasi.
Menurut Heni, mengenal budaya daerah nusantara memberi pengetahuan baru kepada para siswa yang ikut dalam program tersebut.
"Kami harap pemerintah Desa Matauwe bisa menerima dan memfasilitasi peserta SMN yang tidak lain untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan nusantara bari mereka," ujarnya.
Baca juga: 23 siswa Sulteng ikut program Siswa Mengenal Nusantara ke Babel (vidio)
Baca juga: Siswa peserta SMN bakal nikmati sensasi 'Mandi Katulistiwa' di Lanal Palu
Program BUMN hadir untuk negeri merupakan program unggulan Kementerian BUMN dan saat ini pelaksanaannya sudah memasuki tahun keempat yang digelar setiap tahun untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus..
Kepala Desa Matauwe Fiser Rimala mengatakan dirinya berterima kasih kepada pelaksana kegiatan yang telah memilih desanya untuk tempat belajar kearifan lokal bagi para siswa asal Babel.
Sebagaimana keinginan pemerintah setempat, katanya, desa itu sedang dikembangkan menjadi objek wisata budaya di Kabupaten Sigi.
"Kami ingin lewat kegiatan ini daerah kami bisa dikenal secara nasional, dan selain adat istiadat kami juga menjaga kerukunan antar umat beragama," tuturnya.
Warga Desa Mataue, katanya, sangat terbuka menerima kedatangan rombongan SMN, dan peserta nantinya akan tinggal dan berbaur dengan warga setempat.
Peserta SMN diterima secara adat oleh Ketua Dewan Adat Desa Matauwe, yang ditandai dengan tari Rego yang merupakan tari penyambutan tamu dan upacara adat Pantodui atau upacara khusus bagi orang yang baru menginjakan kaki di wilayah itu.
"Inilah salah satu budaya yang masih terjaga hingga saat ini. Masih banyak lagi tradisi yang kami miliki," ungkap Fiser.
Berita Terkait
BPJN Sulteng ingatkan pengerjaan jalan di Lindu agar segera diselesaikan
Sabtu, 4 Mei 2024 14:26 Wib
Pemkab Sigi tingkatkan kapasitas PNS untuk pemenuhan data di kecamatan
Sabtu, 4 Mei 2024 13:32 Wib
Sigi atasi kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat
Kamis, 2 Mei 2024 17:08 Wib
Dinkes Kabupaten Sigi bangun koordinasi tingkatkan layanan kesehatan
Kamis, 2 Mei 2024 16:53 Wib
Pemkab-Sigi berhasil turunkan angka stunting 10,4 persen tahun 2024
Kamis, 2 Mei 2024 11:52 Wib
KPU Kabupaten Sigi perpanjang pendaftaran calon anggota PPK untuk Pilkada 2024
Rabu, 1 Mei 2024 17:36 Wib
Pemkab Sigi perbaiki jembatan putus buka isolasi 4 desa di Pipikoro
Rabu, 1 Mei 2024 17:12 Wib
DPRD Kabupaten Sigi menetapkan ranperda dan pansus bahas LKPJ bupati tahun 2023
Selasa, 30 April 2024 21:17 Wib