"Kami sudah siap menyukseskan acara besar ini. Tekad kami adalah sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi," kata Bupati Morowali Utara Ir Aptripel Tumimomor, MT di Palu, Jumat (1/3).
Ipe, panggilan Aptripel yang didampingi sejumlah pejabat Pemkab Morut yang terkait dengan penyelenggaraan STQ ini berada di Palu untuk mengikuti rapat koordianas persiapan pemnyelenggaraan STQ bersama para pejabat terkait tingkat provinsi di Kanwil Kemenag Sulteng di Palu.
Menurut Ipe, diperkirakan 1.000 orang yang akan hadir dari 13 kabupaten-kota se-Sulteng untuk mengikuti iven keagamaan Islam ini.
"Peserta lomba sendiri akan berjumlah sekitar 400 orang. Selebihnya adalah offisial dan pendamping. Sejumlah kepala daerah juga akan hadir dalam acara pembukaan," ujarnya.
STQ XXV ini menurut rencana akan dibuka Sekprov Sulteng Hidayat Lamakarate pada 9 Maret dan ditutup oleh Gubernur Sulteng pada 13 Maret.
Aptripel memberi perhatian secara khusus kepada aoaratnya untuk mempersiapkan dengan baik tempat-tempat menginap, ketersediaan bahan bakar di SPBU-SPBU, air bersih dan juga listrik.
"Kalau soal penginapan, BBM dan listrik sudah diantisipasi dengan baik. Event Organizer acara itu menjamin bahwa selama STQ berlangsung, tidak akan terjadi pemadaman listrik di arena lomba," ujar Ridho, salah seorang panitia penyelenggara STQ yang mendampingi bupati.
Terkait penginapan, sebagian peserta akan diinapkan di rumah-rumah penduduk karena kamar hotel dan penginapan di ibu kota Morowali Utara tersebut tidak memadai untuk menampung seluruh anggota kontingen.
Terkait dengan prestasi dalam lomba, Ipe mengatakan bahwa Morowali Utara akan berupaya keras bisa meraih juara.
"Morowali Utara memang baru tiga kali mengikutui STQ seperti ini, dan belum pernah meraih juara pertama, namun kali ini, kami berharap bisa meraih juara di salah satu nomor lomba," ujarnya.
Pemkab dan masyarakat Morut, kata Ipe, menyambut gembira penunjukan daerah ini selaku tuan rumah STQ XXV karena akan semakin menumbuhkan kadar keimanan masyarakat, khususnya yang beragama Islam dan meningkatkan kerukunan antarumat beragama di daerah yang berpenduduk sekitar 115.000 jiwa itu.
