JICA Bantu Pembinaan Ikm Sulteng

id JICA, IKM, Kerajinan, Sulteng

JICA Bantu Pembinaan Ikm Sulteng

Seorang pedagang songket Pasar Ilir Barat Permai Palembang menunjukkan songket pelangi. (ANTARA/ Feny Selly)

"Mereka bisa saja memberikan bantuan teknis seperti pelatihan untuk menghasilkan produk yang bekrualitas dan berdaya saing,"
Palu - Lembaga Kerja Sama Internasional Jepang (JICA-Japan International Cooperation Agency)siap melakukan pendampingan terhadap pengusaha industri kecil dan menengah (IKM) di Sulawesi Tengah, baik dalam aspek teknis, pemasaran maupun permodalan.

"JICA siap melaksanakan pendampingan mulai 2012 ini untuk hal apa saja yang belum bisa disediakan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah," kata Kepala Bidang Industri pada Dinas Koperasi, UKMK, Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Puady Haming di Palu, Selasa.

Menurut dia, pihaknya sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan piak yang ditunjuk JICA untuk melakukan pendampingan IKM di Sulteng dan mereka siap memberikan bantuan kepada empat jenis IKM yakni bawag goreng, kakao, rotan dan ikan.

JICA, kata Puady, tidak membatasi bantuan apa yang akan mereka berikan dan berjanji akan menyediakan dukungan apa saja yang dibutuhkan pengusaha IKM dan belum disediakan oleh pemerintah.

"Mereka bisa saja memberikan bantuan teknis seperti pelatihan untuk menghasilkan produk yang bekrualitas dan berdaya saing, pembukaan akses pasar maupun pendanaan," ujarnya.

Sebenarnya, kata Puady, pihaknya mengajukan tujuh bidang IKM prospektif untuk mendapat pendampingan JICa yakni usaha bawang goreng, anyaman rotan, pengolahan ikan, pengolahan kakao, kelapa, ikan sidat dan rumput laut, namun JICA memilih empat saja.

Ia berharap, dengan pendampingan JICA tersebut, usaha IKM di Sulteng akan lebih berkembang baik di bidang produksi maupun pemasarannya.

Data Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah mencatat total produksi industri manufaktur kecil dan menengah (IMK) pada 2011 tumbuh 1,17 persen dibanding 2010 namun masih berada di bawah pertumbuhan nasional yang mencapai 4,71 persen. (R007)