Bulog Sulteng salurkan beras program KPSH di Palu (vidio)

id Bulog,beras,sulteng

Bulog Sulteng salurkan beras program KPSH di Palu (vidio)

Peninjauan gudang Bulogoleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulteng. (Antaranews Sulteng/Fauzi Lamboka)

Kalau tidak habis, kita bawa pulang dan besok akan kita jual kembali
Palu (Antaranews Sulteng) - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tengah mengeluarkan 13 ton beras di gudang Bulog Tondo, Kota Palu, di hari pertama peluncuran kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium tahun 2019, Kamis.

Kegiatan yang dilaksanakan serentak di Indonesia itu bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan tetap memperhatikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan khususnya beras.

"Beras 13 ton ini akan dibawa ke pasar Masomba, Manonda dan Tavanjuka, sebagai bentuk perhatian kami ke pasar," kata Kepala Bulog Sulteng, Khozin.

Menurut dia, beras itu setiap hari akan terus digelontorkan sesuai dengan kebutuhan pasar. Bulog akan memantau kebutuhan pasar, jika dibutuhkan penambahan, pihaknya siap untuk menambah.

"Kalau tidak habis, kita bawa pulang dan besok akan kita jual kembali," ujarnya.

Khozin menjelaskan Bulog terus mendorong para pedagang untuk membeli beras kualitas medium di Bulog. Dimana pedagang yang datang langsung membeli di gudang, diberikan harga Rp8.100 per kilogram.
 
Peluncuran kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium tahun 2019 oleh Bulog Sulteng di Palu, Kamis. (Antaranews Sulteng/Fauzi Lamboka)

Sementara jika pihak Bulog mengantarkan ke pedagang hingga ke kios atau warung mereka, akan diberikan harga Rp8.300 per kilogram.

"Kami menjual harga eceran Rp8.500 per kilogram di konsumen akhir," kata Khozin.

Kata dia, pihak Bulog tidak mempermasalahkan pedagang menjual di atas Rp8.500, asalkan tidak mencapai harga Rp9 ribu per kilogram. Bulog sendiri, setiap hari menjual beras eceran kepada konsumen.

Dalam kegiatan itu, hadir pula Kepala Bank Indonesia perwakilan Sulteng Miyono, Asisten Gubernur Sulteng bidang perekonomian Bunga Elim Somba, Kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Moh. Arif Latjuba dan perwakilan Satgas Pangan Sulteng.

Sementara itu, Asisten Gubernur, Elim Somba berharap persoalan beras tidak akan diikut-ikutan dengan urusan politik atau isu beras tidak masuk dalam urusan politik jelang Pemilu 2019.

Elim menjelaskan urusan beras hanya berhubungan dengan dua hal yakni pasokan dan harga. Sehingga pemerintah berupaya mengendalaikan harga melalui Bulog, yang memiliki tupoksi tentang itu.

"Sesuai tugasnya, Bulog mengendalikan harga beras medium. Sementara yang biasanya ribut-ribut itu, ada pada golongan beras premium," kata Elim.